Jumat, 17 Oktober 2014

Rindu

Aku melihatmu.
Dalam keramaian aku hanya melihatmu, dan
kembali menemukan harapan yang tak pernah menyapa.
Memutar kenangan masa lalu, tak terhapus di makan waktu.
Terjebak dalam nostalgia, yang ku tahu tak pernah mencapai titik.
Apakah kali ini aku yang terjatuh?

Ribuan kali aku menyangkal, dan aku tahu itu kebohongan.
Sesal menjadi bayangan, dan harapan kosong hanya angan.
Melihatmu lebih dari cukup.
Dan, aku tau, ini hanya rindu pada masa lalu.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Kosong

Dalam diam aku mengenangmu.
Mencoba membuka luka lama,
mencari perih diantara rintih
melihat duka yang tak kunjung menjadi suka
Dan kekosongan yang menusuk,
bersama waktu yang menemani.

Mendapati diri di bawah mentari.
Langit biru menaungi, dan
Hamparan harapan yang terbentang luas.
Namun yang kucari adalah kabut keraguan,
dan dingin air mata yang mengering,
Beribu 'mengapa' yang tak pernah menjadi 'karena'
Angin berhembus membawa kekosongan jawabannya.

Aku masih ingin kembali.
Tapi aku tersesat diantara kekosongan,
Atau terikat dengan keraguan.
Maafkan aku,
yang mungkin tak bisa menatap matamu seperti dulu.