Minggu, 17 Januari 2016

-

Aku jatuh cinta dalam diam hingga lupa untuk menyatakannya. Kemudian aku direndung penyesalan yang tak kunjung berakhir. Memilih hidup dalam kepingan bernama kenangan. Rasanya sakit karena jatuh terlalu dalam juga terlalu lelah untuk mencoba bangkit. Ingin kubasuh hati ini hingga semuanya memudar namun kenyataannya justru aku yang menggoreskan luka untukku sendiri, berulang kali.

Untuk hati yang rusak...

Masihkah kamu sanggup bertahan dengan hanya mencintai kenangan? Belum lelahkah kamu berharap pada sesuatu yang kamu tahu tak akan pernah datang? Maafkan diriku karena telah hidup dalam bayang-bayang miliknya.


Dirinya berhasil membuatku mengucapkan selamat tinggal seorang diri bahkan sebelum aku sempat berucap halo. Ini semua hanya cerita dengan kata tamat di dalamnya. Jangan harap ada paragraf indah bertuliskan mimpi, apalagi epilog yang diakhiri kalimat hidup bahagia selamanya. Cerita ini hanya lembar kosong yang kuratapi setiap hari, terutama pada Januari yang basah.

Untuk rasa yang masih tersisa...
Izinkan aku melupakan dirinya. Jangan biarkan aku menyimpan luka hanya untuk tetap mengingat sosoknya. Bisakah aku membiarkan rasa ini mengalir hingga menuju muaranya; keikhlasan?


Tak kupungkiri jika sampai sekarang aku masih bisa merasakan kehadiran dirinya. Aku dapat melihat kita di antara gerbong kereta dalam perjalan kala itu. Aku mendengar suaranya dalam rintik hujan. Aku menghidu aromanya saat menyeduh cappucino. Bahkan senyumnya masih tercetak jelas di benakku. Dirinya meninggalkan memori untuk selalu kukenang tapi hanya menjadi angan.

Kepadamu, laki-laki yang membuatku jatuh cinta...
Kita pernah berjanji berjalan dalam satu mimpi yang sama, namun kenyataannya kita berpisah di persimpangan. Roda kehidupan berputar dan jalan yang ditempuh memutar. Walaupun kita mengambil jalan yang berbeda aku bahagia pernah mengukir mimpi yang sama bersamamu dan kuharap kita akan bertemu lagi. Hingga saat itu tiba, kuharap rasa ini telah sampai pada muaranya.

Terima kasih karena pernah melambungkan harapanku hingga ke atas awan lalu menghempaskanku hingga remuk redam. Karena kamu, aku dapat menemukan diriku yang baru.

-K-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar