Bulan. Terlalu redup untuk menyinari. Kesepian karena kelam malam. Di ninabobokan kesunyian, hidup dalam alunan mimpi. Dingin selalu terpancar darinya. Bintang-bintangnya adalah harapan gila, yang tak mungkin dapat terjangkau oleh jemari lemahnya. Dirinya terlalu lelah tak pernah dianggap ada. Maka Bulan pun menyerah.
Bunga. Mengering di bawah pancaran mentari. Dilupakan dan diacuhkan. Mungkin Kupu-kupu dan Lebah lainnya hanya mampir untuk sementara. Kemudia pergi, melupakan Bunga itu. Kembali sakit. Kembali melihat pergi. Keputusasaan menghampiri.
Burung kecil itu ingin terbang. Berharap dapat mendengar hembusan angin bercerita. Menatap dunia melalui kedua matanya. Merentangkan sayapnya di bawah langit biru. Bertemu kembali dengan pepohonan dalam hutan imajinasinya. Satu pertanyaan. Kapan takdir memperbolehkannya? Burung kecil sudah lelah, terlalu sering terjatuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar