Mencintainya layaknya Fajar.
Untaian takdir yang berkata untuk
bulan dan matahari berada dalam satu langit.
Disaksikan oleh bintang-bintang yang mulai menghilang, mengetahui,
Fajar pun akan segera pergi.
Mencintainya layaknya Senja.
Lukisan orange yang membujuk
bulan dan matahari bergandengan tangan dalam harmonisasi alam.
Menyadari bahwa waktu membunuh kebahagiaan.
Mengetahui, Senja pun akan segera pergi.
Mencintainya layaknya Fajar dan Senja.
Tak selamanya untuk kemudian berulang.
Tak selamanya untuk selalu dirindukan.
Tak selamanya untuk saling melengkapi.
Yang Tak Abadi
namun,
Tak akan pernah dilupakan.
Hadir di tengah cerita bulan dan mataharinya.
Menjadikan langit terindah sebagai tempat tertulisnya senyuman mereka.
Mengubah ikatan perbedaan menjadi kekuatan alam tak terdefinisikan.
Cinta.
Di bawah langit Fajar dan Senja,
Penyair pun beradoa melalui goresan puisinya
untuk Bulan dan Matahari,
untuk Fajar dan Senjanya
Tetap bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar